Minggu, 29 Oktober 2017

Cerpen Kawanku 2

 Oke  guys, kali ini saya akan memberikan sebuah cerpen yang bikin kalian baper, sedih, terharu, dan kagum juga..hehe..kali ini adalah karya teman saya, tidak usah berlama-lama, selamat membaca ^_^



Waktu itu
Oleh : g’nta

        
             Hari itu masih teringat jelas olehku, hari dimana pertama kalinya kita berdua bertemu dan hari dimana aku masih tidak dapat melupakanmu. Saat pertama kali bertemu aku tahu kamu bukan seperti mereka yang suka mengumbar sesuatu yang tidak seharusnya, bukan seperti itu. Kamu memang seumuran denganku gadis 17 tahun, tapi tingkahmu waktu itu seperti anak SD. Dalam hati aku tertawa ketika ejekkan itu sampai membuat pipimu memerah yang samar terlihat dari putihnya kulitmu. Memang aku mengajakmu pulang, karena itu bukan waktu yang tepat menurutku.

Baru sehari setelah pertemuan kita kemarin, sudah ada pertanyaan-pertanyaan mengisi kepalaku, “kenapa perasaan itu baru terasa ketika dia telah pergi meninggalkan kita?”. Rasanya aneh ketika aku terus memikirkan jawabannya, semakin aku pikirkan hanya ruang kosong tak berujung yang aku dapatkan. Lalu, pada siapa aku harus tanyakan jawabannya? Kemana aku harus mencarinya? Bagaimana aku dapat menemukannya? Akan terus aku cari, sampai akhir dari jalan kosong itu dapatku temukan.
           
            Kemarin saat kau membalas pesanku, sesaat aku merasakan hadirmu disini. Senyum lembut yang kau berikan waktu itu tak mudah untuk kulupakan begitu saja. Ingin kutanyakan apa kabarmu hari ini, namun jari tak kuasa menekan layar ponselku. Semakin aku pikirkan makin sakit hati ini menahannya. Kenapa? Ada apa dengan perasaan aneh ini?

            
           Hari ini semua pertanyaan itu telah aku temukan jawabannya dan jawabannya sudah pasti, yaitu kamu. Kamu memberiku sesuatu yang disebut kenangan, kenangan singkat, namun sangat berharga bagiku. Tiap bagian dari diriku setuju dengan itu, senyum indah nan hangatmu, mata bulat kecoklatan kau hias dengan kacamata bundar milikmu, rambut panjang yang terurai bebas itu sangatlah cantik, mungkin karena itu aku sampai sekarang masih tidak dapat melupakanmu. Sedih rasanya ketika perasaan yang hadir ini tidak mampu kuungkapkan padamu. Namun tidak apa, walau sementara biarlah jadi kenangan berharga dalam hidupku ini.


0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya